Pernah ke kawasan elit Menteng Jakarta, bila pernah maka ketika anda melintas di Kotabaru pasti akan merasakan nuansa yang sama. Di mana ada berbagai bangunan tua yang masih kokoh dan difungsikan dengan baik.
Bagi yang belum tahu Kotabaru, untuk mencapainya sangatlah mudah. Dari Tugu Jogja tinggal berjalan ke timur kemudian belok kanan. Nanti akan ditemukan berbagai bangunan megah pada jaman penjajahan Belanda.
Kotabaru adalah nama kelurahan yang masuk di kecamatan Gondokusuman dan berkembang pesat sejak tahun 1920 dimana banyak pejabat dari Belanda mucul seiring pesatnya kemajuan industri gula. Dimana dalam pembangunannya telah memperhatikan banyak aspek. Jadi jangan heran bila di tengah pusat kota Jogja masih bisa menemukan berbagai pohon yang menjulang tinggi.
Jalan yang dibuat juga telah memperhatikan detail dengan baik. Dimana susunannya berpola radial dengan konsep kota taman yang penuh pohon di sepanjang jalan. Paling enak bila menyusuri kawasan Kotabaru dengan bersepeda. Karena kalau city tour diselesaikan dengan jalan kaki tentu saja akan membuat kaki patah.
Beberapa bangunan yang menjadi symbol kejayaan pada era itu dan dapat dilihat lebih dekat antara lain Gereja Santo Antonius. Bangunan ini memiliki ciri dengan menara yang tinggi di bagian depan. Selain itu ada juga 16 tiang besar yang terbuat dari semen cor.
Ada juga pusat pendidikan yang arsitekturnya mengusung konsep jadul seperti SMA N 3, SMP 5 Jogja, SMU BOPKRI 1 dan masih banyak lagi. Jadi ketika berada di kawasan ini pengunjung benar-benar bisa merasa terjebak dalam medan waktu jaman dulu.
Sedang bangunan yang benar-benar iconic adalah Gedung Bimo. Dimana bangunan yang di buat pada tahun 1920 hingga 1930-an ini mengusung konsep art deco. Perlu diketahui bahwa konsep ini juga diterapkan dalam pembangunan patung Yesus Kristus Penebus Dosa setinggi 38 meter di Kota Rio de Jeneiro, Brasil.
Pada banguan ini dapat terlihat perpaduan antara unsur tradisional kearifan lokal dengan tidak menutup pada hal-hal yang baru. Selain itu juga ada yang beda dengan bangunan pada umumnya sehingga akan memberikan kesan unik.
Gedung lain yang iconic adalah kantor Asuransi Jiwasraya yang pernah di tempati petinggi Belanda kemudian ditempati perwira tinggi angkatan bersenjata Jepang. Dari sisi historis bangunan ini pernah di gunakan sebagai tempat perundingan antara Mohammad Saleh Bardosono dengan Otsuka.
Bila masih belum puas juga melihat bangunan-bangunan kuno, anda bisa menyusuri setiap relung Kotabaru. Sederetan bangunan kuno berarsitektur Belanda akan ditemui dengan mudah.
Beberapa yang mempunyai nilai sejarah adalah gedung bekas Kementrian Luar Negeri yang berlokasi di simpul jalan menuju Jembatan Gondolayu, rumah Brigjend Katamso yang berada di sebelah timur Stadion Kridosono, serta bangunan gardu listrik rancangan khas Belanda.
Kini Kotabaru terus berkembang, di tempat ini menjadi sentra ekonomi. Selain itu menjadi tempat yang pas untuk berburu kuliner karena telah berkembang dengan pesat sejumlah kafe dan restoran.