Gunungkidul – Mahasiswa KKN-PPM XLIV Kelompok 26 UMBY melakukan kegiatan Sosialisasi Parenting dan Stunting yang dihadiri oleh para ibu muda dan ibu-ibu sepuh, Selasa, 6 Februari 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Puskesmas Semanu 1 Bapak Arif Budiyanto, SKM sebagai pemateri.
Kegiatan sosialisasi Parenting dan Stunting ini tampaknya sangat positif dan bermanfaat bagi masyarakat setempat. Mereka yang menjadi peserta adalah para ibu dengan rentang usia 25-35 tahun dan usia 50-60 tahun.
Acara ini memberikan kesempatan kepada para orangtua untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru tentang pola asuh yang tepat untuk anaknya.
Rangkaian Program Kerja KKN-PPM XLIV Kelompok 26 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Kegiatan Sosialisasi ini diadakan oleh mahasiswa KKN-PPM XLIV Kelompok 26 Universitas Mercu Buana Yogyakarta yang sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Padukuhan Nitikan Timur, Semanu, Gunungkidul. Mereka adalah Putra Arya Thalani, Ismi Farihatun Zein, Faisal Akbar Setiawan, Anastasiya Bare Kolin, Irma Nuraini, Syifa Fauziyah El Samie, Maria Emerlinda Wende, Tumarabigi Iliherty Florian Tengah, M. Alfa Dizriansyah, dan Andhika Raphael Sutedja.
Kehadiran Kepala Puskesmas Semanu 1 sebagai pemateri menambah bobot acara tersebut dengan memberikan informasi relevan dan terpercaya. Terutama berkaitan dengan bagaimana pola asuh yang efektif serta masalah stunting yang perlu diwaspadai oleh para orang tua.
Kepala Puskesmas Semanu 1 Bapak Arif Budiyanto, SKM menyampaikan bahwa orang tua harus memperlakukan anak sebagai raja. Terutama pada anak berusia 0 – 6 tahun dimana orang tua tidak boleh memarahi anak.
Selanjutnya orang tua perlu memperlakukan anak sebagai ‘tawanan perang’ ketika anak berusia 7 – 14 tahun. Artinya orang tua harus mulai mengajarkan tanggung jawab dan kedisiplinan.
Tak kalah penting adalah metode atau pola asuh pada anak berusia 15 – 21 tahun. Dimana orang tua harus menjadi sahabat dan menjalin komunikasi yang baik. Tujuannya agar anak bisa terbuka kepada orangtua sehingga orang tua dapat menasehati ketika anak berbuat salah.
Sosialisasi ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan anak dan pentingnya pola asuh yang baik.
Pentingnya Menjaga Kesehatan untuk Mencegah Stunting
Kepala Puskesmas Semanu 1 juga menyampaikan mengenai pentingnya menjaga kesehatan pada anak agar tidak terkena stunting. Beliau menyampaikan penuhi gizi ibu hamil dengan asupan yang seimbang untuk mendukung pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.
Melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala untuk memantau perkembangan janin dan kesehatan ibu juga harus senantiasa dilakukan. Tujuannya untuk mendeteksi masalah kesehatan dengan cepat dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Setelah melahirkan pastikan ibu menyusui mendapatkan asupan gizi yang mencukupi untuk mendukung produksi ASI berkualitas. Selain itu pastikan bayi mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal yang direkomendasikan.
Berikan ASI saja untuk bayi selama 6 bulan pertama. Setelah 6 bulan mulailah memberikan makanan pendamping ASI yang tepat, yang bervariasi, bergizi, dan mudah dicerna oleh bayi.
Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya kegiatan seperti ini dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Meningkatnya kesadaran dan pengetahuan tentang pola asuh yang efektif, diharapkan terjadinya perubahan yang positif dalam hubungan antara orang tua dan anak.
Kontributor: Ismi Farihatun, Faisal Akbar