Tak terasa kisah itu terangkai juga. Pada akhirnya bisa menjejakkan kaki pada pantai nan eksotis dengan keramahan warganya. Perjalanan panjang itupun terobati saat melihat deburan ombak pantai Ngobaran yang cukup kencang dan membuat jantung berdetak.
Mungkin, zaman dulu ketika mendengar kata Gunungkidul yang tersemat dalam benak banyak orang hanyalah tandus dan gersang. Tapi kini ketika banyak orang berbicara tentang kabupaten yang satu ini maka kemudian terpikir adalah surga tersembunyi di balik gunung.
Yap, Gunungkidul memang memiliki banyak objek wisata alam mulai dari gunung, sungai, air terjun, gua dan tentu saja ratusan pantai di sisi selatan. Saking banyaknya mungkin dalam waktu 1 bulan seorang wisatawan tidak akan cukup menikmatinya.
Keindahan dan Keunikan Pantai Ngobaran
Salah satu objek wisata yang sangat eskotis dan wajib dikunjungi sudah pasti Pantai Ngobaran. Beberapa tahun yang lalu pantai ini memang kurang terkenal karena akses yang tidak mudah.
Tapi kini sangat mudah, terutama bagi mereka yang suka touring menggunakan motor. Pantai ini terletak di sebelah Pantai Ngrenehan atau tepatnya sekitar 2 kilometer lebih ke barat.
Waktu yang paling tepat untuk ke Pantai Ngobaran adalah sore hari dimana saat air sedang surut. Wisatawan akan sangat mudah menemukan berbagai alga atau rumput laut dalam bentuk asli. Maklum saja banyak masyarakat hanya tahu rumput laut dalam keadaan siap santap.
Selain itu banyak puluhan binatang laut bisa disaksikan secara dekat di sela-sela karang. Binatang tersebut antara lain landak laut, ikan, aneka kerang, bintang laut dan lain-lain.
Landak laut banyak diburu warga dan wisatawan. Hewan ini bisa dimasak kemudian dikonsumsi. Cara memasaknya cukup rumit bagi yang tidak pernah mengolah, tapi dengan bantuan penduduk setempat wisatawan langsung bisa menyantapnya.
Selain menghadirkan binatang laut tapi pengunjung akan takjub dengan bukit yang terbelah dengan indah. Konon kata salah seorang sahabat yang belajar geologi mengatakan bahwa bukit tersebut terbelah ceasar sehingga bentuknya rapi terbelah.
Kerukunan Agama Begitu Kuat
Ada juga hal lain yang menarik dengan keberadaan empat agama yang ada di desa dimana pantai berada. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya tempat ibadah yang berdekatan.
Bangunan pertama yang paling mencolok dan mencuri fokus adalah tempat ibadah sejenis pura dengan beberapa patung dewa berwarna putih. Tempat ibadah ini dibangun pada tahun 2003 lalu sebagai penghormatan Brawijaya V.
Sedang orang yang beribadah di ‘pura’ ini adalah penganut kepercayaan Kejawan (bukan Kejawen) yang tinggal di Ngobaran. Kejawan tak lain adalah nama keturunan Brawijaya V yang diketahui bernama Bondhan Kejawan.
Disebelah kirinya ada bangunan Joglo yang digunakan untuk tempat ibadah Kejawen. Kedua kepercayaan yang berbeda ini memiliki tempat ibadah yang berdekatan tapi mereka tetap akur hingga kini.
Dari Joglo ini ada satu lagi tempat ibadah agama Hindu berupa pura. Namun, menurut penuturan warga tak banyak yang tahu pasti kapan pura di bangun.
Dan di dekat pura ini ada bangunan berupa masjid atau lebih tepatnya musola karena hanya berukuran 12 meter persegi. Masjid ini masih unik karena beralas pasir selain itu masjid ini bisa menghadap ke laut. Jadi ketika sholat seorang imam bisa melihat indahnya laut.
Sampai saat ini pun penduduk masih heran kenapa masjid menghadap ke laut. Tapi semua orang meyakini bahwa posisi masjid telah benar karena dibangun seorang kyai terkenal dari Panggang, Gunungkidul.
Bagi yang tidak yakin ada penanda arah kiblat pada tembok. Tanda sederhana ini hanya menggunakan pensil warna merah.
Penasaran bukan dengan segala keunikan dan keindahan diatas. Yuk mari kita ke pantai Ngobaran bareng keluarga, pacar dan sahabat.