Berlibur dan ingin wisata kuliner dengan konsep rumah makan unik di Jogja dengan menu tempo dulu mungkin ini adalah jawabannya. Rumah makan Kampung Jawa hingga kini komitmen untuk hadirkan pengalaman tak terlupakan tersebut.
Tak hanya nasi putih, disini juga nasi jagung yang kini kian susah di temukan. Sementara itu bagi mereka yang ingin lebih sehat bisa pilih nasi merah.
Disini pengunjung juga dapat menikmati ketiga jenis nasi tersebut dalam satu piring. Piring yang digunakan pun berbahan enamel persis seperti yang saya gunakan dulu di tahun 90an.
Dengan seting rumah makan jawa klasik membuat siapa saja mungkin lupa bila kini hidup di tahun 2019. Kursi dan bangku terbuat dari kayu memberi kesan tak mudah di lupakan. Jangan lupa saat berkunjung ke rumah makan unik ini untuk mengambil foto sebanyak mungkin.
Bisa jadi bila kamu tidak di Jogja tak akan mendapat spot unik ini. Aneka menu tempo dulu juga sangat instagrameble untuk diabadikan. Tak jarang mereka berkunjung ke sini pada mulanya penasaran akan konsep di usung. Namun begitu menikmati aneka menu jaman dulu akan membuat ketagihan dan ingin datang kembali,
Rumah makan Kampung Jawa ini berada di Jalan Watugede No 67, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman. Dari pusat kota Jogja bisa ditempuh lebih kurang 30 menit.
Rute paling mudah tentu saja menyusuri jalan Kaliurang Km 8 kemudian ambil kiri di Jalan Damai. Dari sini perjalanan masih sekitar 1,5 kilometer dan akan bertemu Jalan Watugede dan kemudian ambil kiri.
Wisata kuliner di Kampung Jawa tak akan menggerus kantong. Bayangkan hanya dengan 2 lembar uang Rp 10 ribuan maka itu telah cukup. Sebagai ilustrasi untuk nasi ambil sepuasnya cukup Rp 5 ribu. Sementara itu untuk aneka sayur hanya dihargai Rp 3 ribu per item. Lain hal dengan sayur yang akan dihargai mulai dari Rp 1.000,- hingga Rp 12.000,-.
Aneka sayur yang harus di coba manakala kesini antara lain sayur jantung pisang, tumis pare atau daun pepaya yang identik pahit. Tapi jangan kuatir untuk sayur disini telah diolah dengan cara yang pas dan bikin tamu ketagihan.
Mangut Lele dan Mangut Ikan Pari dipilih sebagai lauk unggulan. Rasa yang pas dengan bumbu rempah membuah ikan ini pas di santap dengan nasi panas.
Usai menyantap aneka menu lezat dan ingin minum menu segar maka bisa coba Es Kolang-Kaling dan Es Cincau. Lagi-lagi apa yang di hadirkan mereka seolah membawa ke masa lalu dimana belasan tahun lalu saya begitu menggemari minuman sehat tersebut.
Rumah makan ini beroperasi cukup lama karena telah ada sejak pagi dan akan tutup sekira pukul 22.00 WIB. Bila ingin nuansa romatis tentu ada baiknya datang kala senja atau malam.
Tapi paling pas tentu saja bila usai pulang piknik di kawasan Kaliurang semisal dari Tlogo Putri, Kalikuning, Bukit Klangon, Museum Sisa Hartaku, Landmark Merapi, The Lost Word Castle, Museum Api Gunung Merapi, Lava Tour, Ullen Sentalu, dan masih banyak lainnya.
Penasaran bukan, yuk kita buktikan sendiri bahwa rumah makan unik di Jogja benar adanya kaya akan berbagai kuliner dan menu tempo dulu yang tidak bisa dilupakan. Oh ya di daerah ini sebenarnya tidak saja hanya ada satu rumah makan tapi ada beberapa lokasi kuliner yang harus tetap di coba dengan segala keunikkannya.
Bila masih kurang berkunjunglah ke Jogja dan nikmati suasana malam hari maka akan ditemukan kuliner malam tiada duanya.